Efektivitas Pertandingan Lebih Di Utamakan
Sport SELASA, 09 OKTOBER 2018 , 20:42:00 WIB | LAPORAN: BENY KAWISTORO
RMOLKalbar. Mifhtahul Jannah, atlit Judo Indonesia asal Aceh yang batal bertanding di Asian Para Games 2018, seperti yang telah dilansir di beberapa media pemberitaan menyatakan bahwa namanya rela dicoret (diskualifikasi) daripada harus melepaskan jilbabnya.
Hal ini ditanggapi oleh Moch Sab'in yang akrab di sapa Bonang. Ketua PSI Kalbar ini mengungkapkan bahwa pemberitaan yang hangat diperbincangkan mengenai di diskualifikasinya Mifhtahul Jannah karena menolak melepaskan jilbabnya, merupakan pemberitaan yang terlalu dipolitisasi, Selasa (9/10).
"Olahraga Judo sedikit berbeda dibanding olahraga bela diri lainnya, yang lebih mengedepankan pukulan, tendangan, sapuan dan bantingan. Olahraga ini lebih cenderung melibatkan gerakan tarik menarik pada baju (judogi) yang terkadang mengharuskan untuk memeluk lawan dalam perlawanannya, sehingga jika atlit menggunakan jilbab, maka dikhawatirkan akan menjurus ke arah pelecehan kepada atlit pengguna jilbab tersebut," ujarnya.
"Federasi Judo Internasional dalam regulasi kebijakannya juga tidak memperkenankan penggunaan jilbab dalam pertandingan Judo, sehingga sah saja jika peraturannya seperti itu agar efektivitas pertandingan dapat berjalan dengan baik," tukasnya. [rah]
Komentar Pembaca